Informasi Buku

Deskripsi Buku

Modernitas menjanjikan kebebasan, tetapi justru menciptakan bentuk-bentuk keterikatan baru yang lebih halus tetapi menjerat. Manusia merasa bebas memilih pekerjaan, tetapi kebebasan itu dibatasi oleh tuntutan ekonomi, norma sosial, dan sistem pasar yang menentukan nilai seseorang dari apa yang dihasilkannya, bukan dari siapa dirinya. Dalam banyak kasus, kebebasan bekerja berubah menjadi ilusi kebebasan, karena pilihan yang diambil sering kali bukan hasil refleksi moral, melainkan tekanan struktural. Manusia modern tampak otonom, tetapi pada dasarnya bergantung pada sistem yang menstandarkan nilai-nilai hidup. Akibatnya, kerja kehilangan maknanya sebagai amal saleh yang memuliakan manusia, dan berubah menjadi instrumen efisiensi yang menuntut kinerja tanpa jeda. Di sinilah lahir paradoks besar dunia modern: manusia bekerja lebih keras dari sebelumnya, tetapi semakin jauh dari makna dan ketenangan yang seharusnya lahir dari kerja itu sendiri.

Buku ini berupaya mengembalikan kerja kepada maknanya yang sejati, yakni sebagai amal dan tanggung jawab di hadapan Allah Swt. Sebagai penegas, pendidikan pada judul buku ini maksudnya adalah penyemaian dan penanaman adab dalam diri seseorang, yang disebut ta’dib. Tujuan utama pendidikan adalah menjadikan diri sebagai orang baik dalam standar Islam, bukan sekadar sesuai aturan buatan manusia. Dengan demikian, fokus buku ini adalah pembentukan adab dalam konteks kerja. Isi buku ini sebagaimana tertulis pada Bab I hingga Bab VIII merupakan pemaparan konseptual dan teoritis dengan data yang kaya terkait etika kerja Islam, sedangkan bagian praktisnya berupa rancangan pembelajaran etika kerja Islam berbasis adab.